Mengungkap Bahaya Sekte Mabuk: Freemasonry dalam Perspektif Islam

Bahaya sekte dan organisasi terlarang bukanlah hal yang baru dalam sejarah umat manusia. Namun, dalam abad ini, ada satu sekte yang telah menyebar luas di berbagai belahan dunia dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, yaitu Freemasonry. Organisasi ini telah ada sejak abad ke-16 dan telah berkembang menjadi salah satu organisasi terbesar di dunia, dengan anggota lebih dari 3 juta orang. Tetapi, di balik keanggunan dan keagungannya, Freemasonry tersembunyi banyak rahasia yang berbahaya bagi umat manusia, terutama bagi umat Islam. sumber: www.granlogia.org Dalam artikel ini, kita akan mengungkap beberapa bahaya yang terkait dengan Freemasonry dari perspektif Islam.

freemasonry dalam islam

 

Asal Usul Freemasonry dan Tujuannya

Freemasonry pertama kali dibentuk pada abad ke-16 oleh tukang kayu di Inggris. Mereka menamakan organisasi tersebut sebagai "Pemuda Mabuk" dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anggota. Namun, setelah beberapa tahun, organisasi tersebut berkembang menjadi lebih luas dan memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu untuk menggulingkan monarki Inggris dan mendirikan republik. Dengan demikian, Freemasonry tidak lagi hanya sebuah organisasi sosial, tetapi juga memiliki tujuan politik untuk mengubah struktur pemerintahan.

Dari asal usulnya, Freemasonry memiliki tujuan untuk mengganti sistem kekuasaan yang telah ada dengan sistem baru yang dianggap lebih adil dan demokratis. Namun, dengan kemajuan waktu, organisasi tersebut telah menjadi semakin korup dan tidak lagi memiliki tujuan yang baik.

Ajaran Freemasonry dan Hubungannya dengan Islam

Freemasonry memiliki ajaran yang berbeda-beda tergantung pada tingkatan anggota. Namun, semua ajaran tersebut memiliki kesamaan yaitu bahwa manusia harus menjadi seperti Tuhan, yaitu menjadi seperti Allah yang menciptakan dunia. Dengan demikian, Freemasonry tidak lagi memiliki hubungan dengan agama, tetapi dengan ajaran filsafat yang mengatakan bahwa manusia dapat menjadi seperti Allah.

Dari perspektif Islam, ajaran Freemasonry ini berbahaya karena menggambarkan bahwa Tuhan adalah semacam "mahluk manusiawi" dan dapat menjadi seperti manusia. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mengatakan bahwa Tuhan adalah Yang Maha Esa dan tidak dapat digambarkan dalam bentuk apapun.

Dampak Freemasonry terhadap Umat Islam

Freemasonry telah menjadi semakin marak di kalangan umat Islam, terutama di Indonesia. Banyak orang yang telah bergabung dengan organisasi tersebut karena berbagai alasan, seperti ingin meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, ingin menjadi anggota kelompok yang eksklusif, atau ingin meningkatkan kesejahteraan. Namun, banyak orang yang telah kehilangan agama dan nilai-nilai Islam karena bergabung dengan Freemasonry.

Dari perspektif Islam, bergabung dengan Freemasonry adalah hal yang berbahaya karena akan menggantikan ajaran Islam dengan ajaran filsafat yang mengatakan bahwa manusia dapat menjadi seperti Allah. Dengan demikian, umat Islam harus lebih bijak dalam memilih organisasi dan ajaran yang akan diikuti.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah mengungkap beberapa bahaya yang terkait dengan Freemasonry dari perspektif Islam. Organisasi ini telah ada sejak abad ke-16 dan telah berkembang menjadi salah satu organisasi terbesar di dunia. Namun, di balik keanggunan dan keagungannya, Freemasonry tersembunyi beberapa rahasia yang berbahaya bagi umat manusia, terutama bagi umat Islam. Kita harus lebih bijak dalam memilih organisasi dan ajaran yang akan diikuti dan tidak boleh meninggalkan ajaran Islam dengan mudah.

Freemasonry adalah sekte yang telah menyebar luas dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, umat Islam harus lebih waspada dan tidak boleh bergabung dengan organisasi tersebut. Dalam kesimpulan, kita harus mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan tidak perlu diadu dengan ajaran lainnya.